CARA PEMBUATAN BOKASE / BOKASI
Hal yang paling penting dalam kegiatan budidaya tanaman adalah pemupukan, melaui pemupukan kita bisa mendapatkan produktfitas yang meningkat, bermutu dan berkualitas, serta meningkatkan resistensi tanaman terhadap serangan OPT (organisme pengganggu tanaman). Pemupukan yang dianjurkan Tepat Waktu, Tepat Jenis, Tepat Ukuran, Tepat Sasaran, dan Tepat Cara. Pemupukan yang baik juga akan menurunkan biaya produksi dan menjaga kelestarian tanah serta alam. Pemupukan dengan pupuk ramah lingkungan dapat menggunakan Bokase.
Bokase merupakan kompos hasil fermentasi bahan organik / peragian dengan teknologi bio plant.
Pentingnya menggunakan pupuk yang ramah lingkungan dan penggunaan pupuk kimia yang Tepat adalah menjaga agar tanah tidak menjadi kritis, jika tanah sudah kritis maka akan sulit untuk mengembalikan menjadi produktif lagi, bahkan jumlah dosis pupuk untuk kebutuhan tanaman akan meningkat terus akan berdampak pada peningkatan biaya produksi dan penurunan hasil panen.
Dampak dari penggunaan pupuk kimia yang tidak berimbang antara lain:
1. Penimbunan residu dalam tanah sehingga daya dukung tanah terhadap tanaman tidak sempurna (produktivitas lahan berkurang)
2. Tanaman makin rentan terhadap hama dan penyakit (Sehingga meningkatkan biaya dalam pembelian pestisida)
3. Untuk mendapatkan hasil yang tinggi maka ketergantungan terhadap pupuk kimia dan pestisida meningkat;
Sedang jika lahan pertanian diaplikasikan pupuk kandang maka kesuburannya akan terjaga, penggunaan pupuk kimia sebenarnya bagus asalkan Tepat baik itu Tepat Waktu, Tepat Ukuran, Tepat Jenis, Tepat Sasaran, dan Tepat Cara. Sehingga smua pupuk kimia dapat diserap oleh tanaman dan tidak tertinggal menjadi residu di dalam tanah yang dapat merusak kesuburan tanah.
Fungsi pupuk Kandang adalah :
1. Memperbaiki struktur tanah;
2. Penyedia unsur hara makro dan mikro;
3. Menambah kemampuan tanah dalam menahan air;
4. Menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur hara (melepas sesuai dengan kebutuhan);
5. Sumber energi bagi mikro organisme (perkembang biakan), sehingga mikro organisme dapat melepas hara untuk tanaman.
Pada pupuk kimia kandungan di dalamnya hanya unsur-unsur makro sedangkan unsur mikro tidak ada, contoh Urea mengandung N 46%, Phonska mengandung N P K dan S. Bebeda dengan pupuk kandang yang memiliki banyak kandungan unsur hara baik Makro maupun Mikro yang di butuhkan tanaman untuk tumbuh hingga berbuah.
Kandungan unsur hara pupuk kandang adalah sebagai berikut :
Dibandingkan dengan pupuk kimia memang prosentase jumlah kandungan unsur haranya lebih sedikit, sehingga ketika petani mencoba menerapkan pertanian organik maka untuk mendapatkan hasil yang sama banyak ketika menggunakan pupuk kimia diperlukan waktu yang lama untuk memeperbaiki struktur tanah dan meningkatkan jumlah unsur hara dalam tanah. Tanaman akan tetap tumbuh baik sekalipun jumlah unsur haranya lebih sedikit asalkan pemberiannya konstan (tidak berubah ubah) dan teratur/berkelanjutan.
- Unggas memiliki kandungan P (phosfor) yang tinggi karena jenis konsentrat yang diberikan;
- Sapi : Kandungan serat kasarnya tinggi ditandai dengan rasio c/n >40, ini akan menghambat pertumbuhan tanaman sehingga pemberiannya harus dibatasi. Untuk menurunkan kadar C harus dengan pengomposan, rasio C/n dapat dimanfaatkan tanaman jika sudah berada pada angka <20 .="" font="" nbsp="">20>
Kotoran sapi memiliki kandungan air yang tinggi, sehingga waktu pengomposan harus di tambah bahan yang menyerap air contoh : serbuk gergaji, arang sekam.
- Kambing : Teksturnya berbentuk butiran yang sangat keras , sehingga berpengaruh terhadap proses dekomposisi, c/n rasio > 30.
- Kuda : Rasio c/n paling rendah sehingga aman untuk tanaman. Hal ini karena pakan yang diberikan berupa dedak.
Membuat pupuk yang berkualitas dan baik dapat menggunakan Orgadec ( Organik dekomposer) yaitu bio aktivator pengomposan yang dapat menghancurkan bahan organik mentah dalam waktu yang singkat dan bersifat antagonis terhadap beberapa penyakit akar.
Mikroba yang digunakan pada Orgadec adalah : Trichoderma dokoningi dan Cytophaga sp. Yang menghasilkan enzim penghancur lignin dan selulosa secara bersamaan.
Keunggulan dari penggunaan Orgadec adalah : Memiliki kemampuan menurunkan C/N rasio secara cepat; tidak membutuhkan tambahan nutrisiantagonis terhadap penyakit jamur; mengurangi pertumbuhan gulma; mengandung unsur hara makro dan ZPT (Zat Perangsang Tumbuh); tidak perlu melakukan proses pembalikan bahan baku.
Cara penggunaan Orgadec adalah sebagai berikut :
1. Aduk orgadec dengan pupuk sampai rata. Aturannya 1Kg orgadec untuk 200 Kg pupuk;
2. Siram air mencapai 50%;
3. Tutup pupuk menggunakan karung ataupun plastik;
4. 14 hari sudah jadi ditandai dengan warna yang lebih hitam.
Selain meggunakan Orgadec juga dapat menggunakan Stardec dengan mikroba yang digunakan : Lignolitik, Selulotik, Proteolitik, Lipolitik, dan mikroba fiksasi nitrogen non simbiosis.
Di atas tadi disebutkan bahwa pengomposan menggunakan bioaktivator, yang dimaksud bioaktivator adalah Inokulum berbagai jenis mikroorganisme selulotik dan lignolitik untuk mempercepat pengomposan pada pembuatan pupuk kandang contoh (orgadec, EM4, dan Stardec)kandungan mikroorganisme pokok : Bakteri fotosintetik, Lactobacillus sp, Streptomicites sp, ragi dan Actinomycites.
Bakteri fotosintetik berfungsi mensintesis senyawa nitrogen dan gula yang dapat diserap secara langsung oleh tanaman;
Lacobacillus sp berfungsi untuk memproduksi asam laktat. Asam laktat berguna sebagai bahan sterilisasi yang kuat yang menekan mikro organisme berbahaya dan menguraikan bahan organik dengan cepat;
Streptomycites sp berfungsi untuk menghasilkan enzim streptomycin yang bersifat racun terhadap hama dan penyakit;
Ragi (Yeast) berfungsi untuk menghasilkan substansi yang berguna bagi tanaman dengan cara fermentasi;
Actinomycites merupakan organisme peralihan antara bakteri dan jamur yang mengambil asam amino yang diproduksi bakteri fotosintetik dan mengubahnya menjadi antibiotik, Antibiotik berguna untuk menekan jamur dan bakteri berbahaya dengan cara menghancurkan kitin.
Membuat BOKASE
bahan : pupuk 800 Kg, Arang sekam 150 Kg, Dedak padi 50 Kg, Tetes tebu 1liter dan EM4 1liter.
Cara pembuatan :
1. masukkan molase dan EM4 ke dalam ember;
2. pupuk kandang dan arang sekam dicampurkan;
3. Campurkan larutan no1 dan campuran no2, tambah dedak padi dengan tingkat kebasahan 40%(bila diremas dengan tangan tidak menetes);
4. Tutup dengan karung goni / terpal. Tiap 3 hari dubuka dan dibalik lalu tutup kembali;
5. Pupuk dapat digunakan setalah 3 minggu, dengn ciri-ciri suhu stabil dan baunya sedap.
Pembuatan pada tempat yang teduh dan terlindungi dari hujan.
-
Comments
Post a Comment