Trap Barrier System / Sistem Bubu Perangkap (TBS)

Trab Barrier System merupakan petak tanaman padi dengan ukuran minimal 20mx20m yang ditanam 3 minggu lebih awal dari tanaman di sekitarnya, dipagar plastik dengan tinggi 60cm yang ditegakkan dengan ajir bambu pada setiap jarak 1m, bubu perangkap dipasang pada setiap sisi dalam pagar plastik dangan lubang menghadap keluar dan jalan masuk tikus. Petak TBS dikelilingi parit dengan lebar 50cm yang selalu terisi air untuk mencegah tikus menggali atau melubangi plastik. Prinsip kerja TBS adalah menarik tikus dari lingkungan sawah dan sekitarnya (hingga radius 200m) karena tikus tertarik padi yang ditanam lebih awal dan bunting lebih dahulu, sehingga bisa mengurangi populasi tikus sepanjang pertanaman. 
 Parit disekeliling tanaman dalam petak TBS harus bersih dari gulma sehingga menbuat tikus tidak dapat memanjat memasuki petak lahan TBS tanpa melalui bubu perangkap.
Pengendalian tikus menggunakan pendekatan PHTT (Pengendalian Hama Tikus Terpadu) yaitu pendekatan yang didasarkan pada pemahaman biologi dan ekologis tikus, dilakukan secara dini, intensif dan terus menerus dengan memanfaatkan semua teknologi pengendalian yang sesuai dan tepat waktu. Pelaksanaan pengendalian lebih baik jika dilakukan petani secara bersama-sama (berkelompok) dan terkoordinasi dengan cakupan wilayah sasaran pengendalian dalam skala luas/hamparan.
Kegiatan pengendalian tikus ditekankan pada awal musim tanam untuk menekan populasi awal tikus sejak pertanaman sebelum tikus memasuki masa reproduksi. Kegiatan tersebut meliputi gropyokan masal, sanitasi habitat, pemasangan TBS dan LTBS. Gropyokan dan sanitasi dilakukan pada habitat-habitat tikus seperti sepanjang tanggul irigasi, pematang besar, tanggul jalan, dan batas sawah dengan perkampugan. Pemasangan TBS dilakukan pada daerah endemik tikus untuk menekan populasi tikus pada awal musim tanam
Trap Barrier System (TBS)

Comments

Popular posts from this blog

CARA MELAKUKAN UJI KUALITAS TANAH SECARA SEDERHANA

jenis jenis IKAN CUPANG/IKANG LAGA

PATOGEN PADA HAMA TANAMAN PADI